Pemerintah secara resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, setelah melaksanakan sidang isbat pada Kamis malam. Dalam keputusan tersebut, berbagai pihak hadir, termasuk ormas Islam, ahli astronomi, dan perwakilan kementerian. Dengan mempertimbangkan hasil hisab dan pemantauan hilal dari berbagai titik di Indonesia, pemerintah menilai tanggal tersebut sebagai waktu paling sesuai. Lebih lanjut, keputusan ini di ambil guna menyatukan pelaksanaan ibadah kurban secara nasional. Oleh sebab itu, masyarakat di imbau untuk segera bersiap menghadapi puncak hari besar ini.
Pemerintah dan Ormas Bahas Waktu Pelaksanaan Secara Komprehensif
Dalam proses penetapan, berbagai organisasi keagamaan turut memberi pandangan mereka. Selain itu, para ahli astronomi menjelaskan posisi hilal dengan data ilmiah yang akurat. Oleh karena itu, perhitungan berdasarkan metode hisab dan rukyat menjadi dasar utama dalam diskusi. Berikut ini poin-poin penting yang di sepakati:
-
Tinggi hilal di atas ufuk telah memenuhi kriteria visibilitas.
-
Mayoritas pengamat di lapangan melaporkan hilal sudah terlihat.
-
Sidang isbat berlangsung dengan lancar dan partisipatif.
Dengan demikian, hasil musyawarah ini menjadi acuan bagi umat Muslim di seluruh Indonesia untuk merayakan hari besar dengan keseragaman.
Persiapan Daerah Sambut Hari Raya dengan Beragam Agenda
Menjelang pelaksanaan Idul Adha, sejumlah daerah mulai merancang agenda keagamaan dan sosial. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga mengoordinasikan distribusi hewan kurban agar berjalan lancar dan merata. Adapun beberapa kegiatan yang di rencanakan antara lain:
-
Pelaksanaan sholat Ied di lapangan terbuka.
-
Pembagian daging kurban kepada masyarakat kurang mampu.
-
Edukasi seputar tata cara kurban melalui penyuluhan.
Sementara itu, aparat keamanan ikut serta memastikan kelancaran lalu lintas dan ketertiban selama pelaksanaan.
Hari Libur Nasional Berdampak pada Aktivitas Ekonomi dan Sosial
Seiring penetapan Idul Adha sebagai hari libur nasional, sejumlah sektor mengalami penyesuaian operasional. Misalnya, sektor perdagangan dan transportasi bersiap menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat. Di samping itu, pelaku pariwisata memanfaatkan momentum libur panjang dengan berbagai promosi. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor menjadi penting agar pelayanan publik tetap berjalan optimal selama perayaan berlangsung. Pada akhirnya, perayaan Idul Adha tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga kesempatan memperkuat solidaritas sosial dan ekonomi antarwarga.