MUI Tekankan Peran Dakwah Damai di Era Digital

Dakwah damai menjadi sorotan utama dalam pernyataan terbaru Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menekankan pentingnya pendekatan santun dan konstruktif dalam menyampaikan ajaran Islam, khususnya di era digital. Dalam berbagai forum, MUI mengajak para dai dan tokoh agama untuk mengedepankan metode penyampaian yang menyejukkan serta mampu merangkul semua kalangan. Oleh karena itu, pendekatan ini di nilai lebih relevan dengan tantangan zaman yang serba cepat dan mudah memicu kesalahpahaman. Seiring dengan meningkatnya interaksi keagamaan di ruang digital, MUI menilai perlu adanya bimbingan dan kontrol agar narasi keislaman tetap sejalan dengan nilai toleransi.

Selain itu, MUI juga memfokuskan perhatian pada konten keagamaan yang tersebar di media sosial. Dengan pendekatan damai, para pendakwah di harapkan tidak hanya menyampaikan pesan agama, tetapi juga membentuk ruang dialog yang sehat dan edukatif di tengah masyarakat.

Penyebaran Pesan Positif Melalui Media Digital

Seiring berkembangnya teknologi komunikasi, penyampaian pesan keagamaan pun mengalami transformasi besar. Para pendakwah kini memanfaatkan berbagai platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Agar komunikasi tetap efektif, mereka memilih bahasa yang inklusif, tidak provokatif, dan mudah di pahami. Oleh karena itu, strategi dakwah yang mereka bangun lebih menekankan pada substansi dan kesantunan.

Langkah-langkah yang di ambil dalam mendukung komunikasi keagamaan yang damai meliputi:

  • Membuat konten edukatif dalam bentuk video, infografis, dan podcast

  • Menghindari penggunaan istilah yang memicu perdebatan atau perpecahan

  • Menyediakan ruang diskusi daring yang mendorong pertukaran pemikiran yang sehat

  • Melibatkan generasi muda dalam produksi konten agar pesan lebih segar dan kontekstual

Dengan cara ini, para dai dapat membentuk citra Islam yang moderat dan bersahabat. Bahkan, mereka mendorong partisipasi masyarakat dalam menyebarluaskan nilai-nilai kemanusiaan lewat konten kreatif yang mudah diakses siapa saja.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mendukung Dakwah Santun

Untuk memperkuat gerakan dakwah yang bersifat damai, MUI menggandeng berbagai pihak dari sektor pendidikan, media, hingga komunitas lokal. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas jangkauan, tetapi juga meningkatkan kualitas konten serta pemahaman masyarakat terhadap pentingnya moderasi beragama. Selain itu, kerja sama ini juga membangun kepercayaan dan memperkuat ketahanan sosial dalam menghadapi di sinformasi yang kerap muncul di dunia digital.

Beberapa bentuk kolaborasi yang telah di jalankan antara lain:

  • Pelatihan media digital untuk pendakwah dan santri

  • Program literasi digital berbasis masjid dan pesantren

  • Forum rutin antara tokoh agama dan influencer media sosial

  • Penerbitan panduan dakwah digital yang adaptif dengan kondisi sosial

Dengan langkah-langkah tersebut, MUI berharap dakwah tidak hanya menjadi sarana penyebaran ajaran, tetapi juga motor penggerak perdamaian dan harmoni sosial di era modern. Sebab, tantangan zaman menuntut pendekatan yang tidak hanya informatif, tetapi juga empatik dan solutif.