UIN Jakarta Umumkan Kurikulum Baru Berbasis Toleransi

Kurikulum baru resmi di umumkan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menekankan nilai-nilai toleransi sebagai fondasi utama. Dalam pernyataan resmi yang di rilis pekan ini, Rektor UIN menegaskan pentingnya adaptasi sistem pendidikan terhadap di namika sosial yang semakin plural. Oleh karena itu, UIN berupaya menyelaraskan pembelajaran keislaman dengan wawasan kebangsaan dan keberagaman. Langkah ini juga sejalan dengan misi nasional untuk memperkuat pendidikan karakter dan membentuk generasi yang terbuka terhadap perbedaan.

Sementara itu, pengembangan kurikulum ini melibatkan berbagai ahli lintas disiplin yang bertugas memastikan setiap mata kuliah mengandung unsur moderasi beragama. Dengan begitu, pendekatan yang di gunakan tidak hanya menekankan teori, tetapi juga praktik langsung melalui kegiatan sosial mahasiswa.

Kurikulum Baru Dorong Mahasiswa Aktif dalam Dialog Keberagaman

Sejak awal tahun ini, UIN Jakarta mulai menyusun langkah konkret untuk menerapkan kebijakan tersebut ke dalam sistem pengajaran. Kampus memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk terlibat dalam dialog lintas iman, forum kebangsaan, dan diskusi kritis. Bahkan, dosen dari berbagai fakultas turut di libatkan dalam merancang metode pengajaran yang aplikatif serta kontekstual. Dengan demikian, proses belajar mengajar berjalan lebih interaktif dan reflektif terhadap kondisi sosial masyarakat.

Berbagai program yang menjadi bagian dari implementasi tersebut antara lain:

  • Mata kuliah lintas agama yang wajib di ikuti oleh semua jurusan

  • Kegiatan bakti sosial berbasis kolaborasi antarorganisasi mahasiswa

  • Workshop dialog damai bekerja sama dengan lembaga internasional

  • Pengembangan konten digital pendidikan toleransi untuk pembelajaran daring

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memahami konsep toleransi secara teori, tetapi juga menerapkannya secara langsung dalam lingkungan akademik maupun sosial.

Sinergi Akademik dan Sosial Jadi Pilar Kurikulum Inklusif

Selain memperbarui materi ajar, UIN juga memperkuat sinergi antara akademik dan pengabdian masyarakat. Tujuannya yaitu membentuk lulusan yang mampu menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat majemuk. Oleh karena itu, kampus menjalin kerja sama dengan pesantren, lembaga interfaith, serta komunitas lokal. Setiap semester, mahasiswa di wajibkan menjalani program lapangan untuk mengaplikasikan nilai inklusivitas yang mereka pelajari.

Inisiatif ini mencakup berbagai kegiatan:

  • Pengabdian di daerah terpencil dengan latar belakang agama berbeda

  • Penulisan karya ilmiah tematik tentang keberagaman dan hak asasi

  • Kolaborasi dengan sekolah-sekolah umum untuk promosi nilai kebhinekaan

Dengan pendekatan ini, UIN berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga relevan terhadap kebutuhan sosial masa kini.